Bismillah walhamdulillah. Pagi ini sekali lagi Allah hidupkan
kita dalam keadaan sihat, mampu melihat, mampu mendengar tanpa ada satu pun
nikmat semalam yang Allah tarik dari kita. Sungguh Allah itu Maha pemurah
terhadap sekalian hambaNya walaupun kita sering melakukan maksiat dan terkadang
mengingkari arahanNya.
Bayangkan, bangun sahaja dari tidur yang lena tadi, Allah
kurangkan sedikit nikmat yang diberikan kepada kita. Contoh mudah, apabila kita
bangun dari tidur, kaki kita kekejangan atau kepala kita pening atau ada ulat
masuk ke dalam telinga kita. Kita pasti merungut dan berduka. Itu baru nikmat
kecil yang Allah ambil kembali setelah lama dipinjamkan kepada kita. Dan Allah
akan memberikan sekali lagi kita meminjamnya setelah itu.
Jika Allah mengambil kembali nikmat-nikmatNya yang besar, dan
tidak mengizinkan lagi kita meminjamnya pasti tidak tertanggung diri kita. Firman
Allah dalam surah Al-Baqarah (2:286) yang bermaksud,
“Allah tidak
membebankan seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. Dia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat seksa (dari kejahatan)
yang dikerjakannya….”
Allah menguji seseorang sesuai dengan kemampuan mereka. Dan ujian
Allah itu adalah untuk meninggikan darjat seseorang itu. Dan Allah juga menguji
kita pada tempat-tempat yang kita lemah agar kita menyedari kelemahan kita dan
mempertingkatkan usaha untuk memperbaikinya.
Coretan dari seorang sahabat “ kita kadang mantap dari segi
akhlaknya, sopan, dan cantik dilihat oleh manusia. Tapi Allah uji kita dengan
nafsu kita. Mungkin di depan manusia kita nampak baik, namun di belakang
manusia kita berada dalam kejahilan kerana nafsu menguasai diri. Maka ketahuilah
disitu terletaknya titik kelemahan kita yang Allah ingin uji.”
Baru-baru ini sering kita melihat, di dada-dada akhbar, di media
massa, kematian dan kecatatan yang dialami saudara kita di bumi Palestin. Namun
demikian mereka mampu lagi meneruskan kehidupan dengan gembira sambil
mengharapkan keredhaan dan rahmat dari Allah Taala. Tidak dapat dibayangkan andai
kita berada di tempat mereka. Dengan sedikit luka akibat jatuh dari motor pun
kita sudah tidak mampu bekerja dan cuti berhari-hari,inikan pula diuji seperti
mereka. Dengan kematian kucing peliharaan kita pun kita berduka berhari-hari,
inikan pula kehilangan keseluruhan ahli keluarga.
Kata seorang ustaz, “mereka diuji dengan kesempitan hidup,
kita pula diuji dengan kemewahan hidup.” Mereka makan untuk hidup tapi kita
hidup untuk makan. Begitulah perupamaannya. Kedua-duanya adalah ujian. Apa yang
pasti, setiap hari kita akan diuji, cuma ujiannya tidak sama antara kita semua.
Dan kekuatan yang ada untuk kita hadapi ujian tersebut datang dari Allah. Pohonlah
kita kepada Allah, dalam kita diberikan ujian, moga Allah selitkan sekali
kekuatan untuk kita mengharungi ujian tersebut.
“……….(Mereka berdoa):
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami apa yang tidak sanggup kami menanggungnya. Maafkanlah
kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”-Al-Baqarah(2:286)
25 September 2014
Khamis
8.50 pagi